Sesungguhnya di antara sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah membaca al Qur`an dengan khusyu’ dan berusaha memahaminya. Sehingga tidak mengherankan, apabila kedekatan dengan al Qur`an merupakan perwujudan ibadah yang bisa mendatangkan cinta Allah.
Para salafush-shalih, ketika membaca al Qur`an, mereka sangat menghayati makna ini. Sehingga ketika membaca al Qur`an, seolah-olah seperti seorang perantau yang sedang membaca sebuah surat dari kekasihnya.
Al Hasan al Basri berkata,”Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menganggap al Qur`an adalah surat-surat dari Rabb mereka. Pada malam hari, mereka selalu merenunginya, dan akan berusaha mencarinya pada siang hari.”[1]
Seandainya kita berpikir, sungguh ini merupakan keistimewaan yang luar biasa. Allah Yang Maha Besar, Maha Tinggi, Raja Diraja, mengkhususkan khitab (pembicaraan) dan kalamNya untuk manusia yang penuh dengan kelemahan ini. Allah memberikan kepada mereka kemuliaan untuk berbicara, berkomunikasi denganNya.
Al Imam Ibnul Jauzi berkata,”Seseorang yang membaca al Qur`an, hendaknya melihat bagaimana Allah berlemah-lembut kepada makhlukNya dalam menyampaikan makna perkataanNya ke pemahaman mereka. Dan hendakya ia menyadari, apa yang ia baca bukan perkataan manusia. Hendaknya ia menyadari keagungan Dzat yang mengucapkannya, dan hendaknya ia merenungi perkataanNya.”[2]
Ibnu Shalah berkata,”Membaca al Qur`an merupakan sebuah kemuliaan yang Allah berikan kepada hambaNya. Dan terdapat dalam riwayat, bahwa para malaikat tidak mendapat kemuliaan ini, tetapi mereka sangat antusias untuk mendengarkannya dari manusia.”[3]
Kemuliaan ini akan lebih sempurna apabila disertai keikhlasan. Karena ikhlas -sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi- merupakan kewajiban utama bagi pembaca al Qur`an. Dan seharusnya ia menyadari, bahwa dirinya sedang bermunajat kepada Allah.[4]
Perhatikanlah, wahai saudaraku!
Allah telah memberikan izin kepadamu untuk bermunajat kepadaNya. Dengan demikian, berarti Allah telah memberikan rahasia cintaNya kepadamu. Dan al Qur`an, merupakan bukti kecintaanNya. Karena al Qur`an memberikan petunjuk tentang Allah dan yang dicintaiNya. Maka, tentu cinta kepadaNya merupakan jalan hati dan akal untuk mengetahui sifat-sifat Allah dan hal-hal yang dicintaiNya. Melalui al Qur`an, kita bisa mengetahui nama-namaNya, apa yang layak dan yang tidak layak bagiNya, serta (mengetahui) secara rinci syari’at yang diperintahkan dan yang dilarang Allah, dan mengantarkan seseorang menuju cinta dan ridhaNya.
事实上,这可以带来神的爱的奴隶正在读人Qur`an谦卑“,并尝试去了解它的原因之一。因此,这并不奇怪,如果接近人Qur`an是崇拜,可以把上帝的爱的体现。
该salafush自以为是,读人Qur`an时,他们才真正认识到这一点的意义。所以,读人Qur`an时,仿佛就像一个游牧民族谁在读男友的一封信。
阿尔·哈桑阿尔·巴斯里说,“实实在在那些你认为前人Qur`an是从他们的主字母。到了晚上,他们总是考虑,并会尽量在白天找到他。“[1]
如果我们认为,这是一个巨大的特权。全能的真主,至高的,万王之王,专业khitab(会谈)和kalamNya全人类与这个弱点。上帝给了他们荣耀说话,与他沟通。
伊玛目·伊本·Jawzi说:“有人谁读人Qur`an,应该如何看待上帝的造物匍匐,软到在他的话中传达意义他们了解。而hendakya他意识到什么,他都没有读过的人的话。他应该认识谁称它的人的威严,他应该反思,他说什么。“[2]
伊本·沙拉赫berkata,“读书铝Qur`an是一种荣耀,上帝给他的仆人。并且在历史上,是天使没有得到这个荣耀,但他们都非常渴望从人听到。“[3]
如果配上真诚这荣耀将会更加完善。由于诚如由教长Nawawi-初级义务到读取器人Qur`an说。他应该明白,他是bermunajat神。[4]
想想,我的兄弟!
上帝给你权限bermunajat他。因此,这意味着上帝给了你对他的爱的秘密。和人Qur`an,是他的爱的证明。因为人Qur`an提供关于上帝和他心爱的线索。因此,对他的爱的是心脏和头脑,找出神和他心爱的事物的属性的方式。通过人Qur`an,我们可以发现出了名的,他的名字,什么是有价值的,谁不值得他,和(知道)伊斯兰教的细节正在下令,从神被禁止,并导致一个人对爱情和批准。